Kayangan Api merupakan salah satu satu tempat
wisata yang ada di Bumi Angling Dharma, Kabupaten Bojonegoro. Selain mengeluarkan api abadi yang
terbesar se-Asia Tenggara, tempat wisata ini juga mengeluarkan semburan
api bercampur air yang sering disebut masyarakat sebagai 'air
blukuthuk'. Tim geologi dari Inggris, misalnya, menyebutkan Kayangan Api
merupakan sumber api yang terbesar di dunia. Tempat wisata ini berada
di Desa Sendang Harjo Kecamatan Ngasem yang berada di tengah-tengah
hutan jati dan terletak sekitar 15 kilometer selatan Kabupaten
Bojonegoro Jawa Timur. Begitu memasuki gapura, tampak berdiri jajaran
tiang. Di tengah tiang tersebut terdapat sebuah lingkaran batu. Dari
lingkaran itu menguap gelombang panas, sementara api unggun berwarna
kuning kemerahan menari-nari tertiup angin. Sayangnya, cahaya api itu
tidak terlalu terlihat di siang hari. Bila Datang sebaiknya datang di
malam hari karena apinya akan terlihat jelas. serem tapi kalo malam lewat hutan soalnya, hehe
Menurut
sejarah
dari masyarakat setempat, Kayangan Api adalah petilasan seorang Mpu
pembuat keris pada jaman kerajaan Majapahit. Jalan menuju kayangan kata
lain dari Kayangan Api merupakan tempat pengasingan seorang mpu yang
bernama samaran Ki Kriya Kusuma yang bernama asli Mpu Supagati. Dia
adalah seorang mpu pembuat keris yang terkenal di zaman Majapahit. Di
tempat pengasingannya inilah Ki Kriya Kusuma melakukan tapa sambil
menekuni profesinya sebagai ahli pembuat keris. Di dalam pengasingannya,
Mpu Supagati berhasil membuat sebuah keris keris yang terkenal dan
diberi nama 'Dapur Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo' yang kini menjadi
pusaka kabupaten.
Selain terdapat sumber api abadi, di sekitar
lokasi tersebut juga terdapat semburan air bercampur lumpur yang
mengandung belerang. Namun, semburan tersebut tidak membahayakan
masyarakat maupun daerah yang berada di sekitar lokasi tersebut. "Air
blukuthuk ini dulunya untuk mencuci atau merendam keris yang di buat Mpu
Supagati", kata Juru kunci Kayangan Api, Pak Juli. Bahkan oleh
masyarakat sekitar maupun pengunjung lokasi wisata tersebut, 'air
blukutuk' tersebut dianggap membawa berkah. Karena selain dapat
mengobati penyakit juga dianggap dapat membawa keberuntungan bagi mereka
yang datang untuk meminta keberuntungan. "Selain meminta kesembuhan
dari air blukuthuk, masyarakat yang datang kesini juga melakukan tirakat
dengan bertapa di dekat lokasi api abadi," ujar Pak Juli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar