Kamis, 17 Januari 2013

Sedudo Nganjuk

Air Terjun Sedudo berada di ketinggianan 1. 438 meter di atas permukaan laut (dpl) di sisi timur kawasan Gunung Wilis, dengan ketinggian air terjun sekitar 105 meter.

Air terjun Sedudo sudah terkenal sejak jaman Majapahit yang mana air terjun ini diyakini sebagai Tirta Suci yang mengalir dari kahyangan.  Bahkan Para Raja, Bangsawan dan Pendeta pada jaman itu sering mempergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca atau senjata pusaka dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda.

Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro bulan Sura (kalender Jawa).  Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.

Legenda
Dulu kawasan Sedudo merupakan tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman, tokoh pelopor penyebaran agama Islam di Nganjuk waktu itu. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, maka setiap bulan Suro sebuah upacara ritual selalu digelar. Ritual yang diberin nama pengambilan Air Sedudo itu diisi dengan acara iring-iringan gadis berambut panjang yang berbusana adat Jawa, berjalan perlahan menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun. 
Mereka percaya, air yang mengalir tak henti-hentinya mengalir di Sedudo, bersumber dari tempat keramat, yakni tempat di mana para dewa bersemayam. Tak heran, ketika malam tahun baru Hijriyah 1 Muharram, atau biasa dikenal malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa, ribuan pengunjung selalu memadati Sedudo. Di tengah dinginnya air terjun Sedudo, mereka mandi beramai-ramai di kolamnya.
Aspek sejarah lain, khususnya tentang pemanfaatan Sedudo oleh kalangan raja dan ulama di zaman Kerajaan Majapahit dan kejayaan Islam, sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat tentang khasiat air terjun tersebut. Di jaman Majapahit Sedudo sering digunakan untuk mencuci senjata pusaka milik raja dan patih dalam Prana Pratista. Sementara di zaman kerajaan Islam, Sedudo sangat dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman.
A. Selayang Pandang
Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memiliki wisata  alam yang cukup terkenal, yaitu Air Terjun Sedudo. Air terjun ini berada pada  ketinggian 1.438 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan ketinggian air  terjun sekitar 105 meter. Panorama Air Terjun Sedudo sangat memikat, karena  lokasinya berada di lereng Gunung Wilis, yakni sebuah gunung tidak aktif dengan  ketinggian 2.552 meter dpl, di selatan kota Nganjuk.
B. Keistimewaan
Mengunjungi lokasi wisata ini, pengunjung dapat  menikmati indahnya pancuran air raksasa yang meluncur dari ketinggian bukit.  Selain menikmati wisata alam, wisatawan juga dapat menikmati wisata budaya. Pada  hari-hari biasa tingkat kunjungan wisatawan tidak terlalu ramai, berbeda dengan  tingkat kunjungan wisatawan pada bulan Suro (bulan pertama pada Kalender Jawa).  Masyarakat di sekitar air terjun memiliki kepercayaan bahwa Air Terjun Sedudo mempunyai  kekuatan supranatural. Menurut mitos yang berkembang, pada bulan ini Air Terjun  Sedudo dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun  tersebut.
Setiap tanggal 1 Suro, Air Terjun Sedudo  dipergunakan untuk upacara Parna Prahista, yaitu ritual memandikan arca,  yang kemudian sisa airnya dipercikan kepada anggota keluarga agar mendapat  berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang, pihak pemerintah Kabupaten Nganjuk  secara rutin melaksanakan acara ritual “Mandi Sedudo” setiap tahun baru Jawa  tersebut.
Oleh karena lokasi air terjun berada di lereng Gunung  Wilis, maka wisatawan bisa sekalian menikmati panorama Gunung Wilis atau bahkan melakukan pendakian.
C. Lokasi
Air Terjun Sedudo terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten  Nganjuk, Jawa Timur.
D. Akses
Wisatawan yang berminat mengunjungi Air Terjun  Sedudo dapat mencapai Kota Nganjuk dari arah Surabaya atau Yogyakarta. Dari  arah Surabaya, Nganjuk berjarak + 110 km, sedangkan dari Yogyakarta + 200 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan angkutan umum (bus) maupun kendaraan  pribadi.
Dari kota Nganjuk, wisatawan masih harus menempuh  perjalanan sejauh 30 km ke arah selatan ibukota kabupaten. Jalur transportasi ke  arah lokasi wisata terbilang baik karena jalannya yang mulus. Namun demikian, karena  lokasinya di gunung, jalan menuju Air Terjun Sedudo cenderung menanjak,  naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk  dilewati oleh kendaraan umum seperti bus. Oleh karena itu, bila berniat berwisata  ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non-bus (kendaraan  pribadi).
E. Harga Tiket
Mengunjungi wisata alam air terjun sedudo dikenai  biaya sekitar Rp 2.500.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Wisatawan yang membutuhkan penginapan dapat menyewa  hotel yang berada di sekitar lokasi air terjun. Kalau ingin sekalian membeli  oleh-oleh, di dekat lokasi air terjun juga terdapat pedagang yang menjual  oleh-oleh khas daerah pegunungan, misalnya sayur dan buah-buahan (seperti jeruk,  durian, dan pisang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar